Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BEM UIKA Bogor Gelar Unras, Tolak Kenaikan Harga BBM di Istana Bogor

BEM dan KBM UIKA Bogor Gelar Aksi di Istana Bogor, Mengutuk Keras Kenaikan Harga BBM



Berita Baru, Bogor – Keputusan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan pemerintah, memicu aksi penolakan di sejumlah daerah, tak terkecuali Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor . Tak tinggal diam, mereka menggelar demonstrasi di sekitar Istana Bogor, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, pada Senin (5/8/22) terkait Kenaikan Harga BBM Bersubsidi.

Dalam aksinya, para mahasiswa membentangkan spanduk, mereka juga merusak kawat berduri yang di pasang pihak kepolisian dan berorasi secara bergantian menggunakan pengeras suara. Aksi itu dilakukan karena Kenaikan Harga BBM Bersubsidi yang dilakukan oleh pemerintah terhitung pada 1 september 2022.

Koordinator lapangan Maulana Lazuardi menjelaskan kebijakan liberal seperti ini, hanya akan menguntungkan pihak asing dan para pemilik modal, “Rakyat kecil hanya bisa gigit jari”. Ungkap Maulana kepada awak media.

Menurutnya, Pemerintah sepertinya sudah kehilangan cara untuk memperbaiki perekonomian. Masalah – masalah seperti besarnya utang luar negeri, besarnya biaya logistic transportasi dalam rantai produksi barang, kasus mafia migas, atau bahkan tingkat penyerapan anggaran yang buruk merupakan beberapa dari sekian banyak masalah yang menyebabkan tidak optimalnya APBN dan mandeknya perekonomian.

“Bukannya menyelesaikan masalah – masalah tersebut, Pemerintah malah memilih untuk menaikan harga BBM bersubsidi yang jelas – jelas berdampak sistemik terhadap buruknya perekonomian di negeri ini”. Tambahnya

Maka dari itu kata Dia, Setelah melihat persoalan negeri ini khususnya persoalan pengelolaan BBM, maka BEM dan KBM Universitas Ibn Khaldun Bogor Menyatakan Sikap:

  1. Menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi
  2. Menolak Gaya Ekonomi liberalis dengan menaikan harga BBM Sesuai Harga Pasar
  3. Menolak kenaikan BBM Subsidi terutama pertalite yang sudah menjadi konsumsi mayoritas rakyat menengah kebawah
  4. Menuntut pemerintah menjaga ketersediaan dan pendistribusian BBM Subsidi bagi masyarakat miskin di seluruh Indonesia.

“Kami akan menggelar demonstrasi yang lebih banyak massanya lagi, jika Presiden Joko Widodo belum juga mencabut keputusannya”. Tutupnya.