Ciptakan Iklim Pemilu yang Bersahaja, PMII Kota Bogor Gandeng Bawaslu untuk Berkolaborasi
Berita Baru,Bogor – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor mengajak Bawaslu untuk berkolaborasi serta berkomitmen guna menciptakan pemilu yang bersahaja dan bebas dari berbagai macam bentuk kecurangan.
Bawaslu mencatat indeks kerawanan pemilu ( IKP ), Kota Bogor termasuk dalam wilayah potensi kerawanan pemilu dengan persentase, 21,55%, untuk itu PMII Kota Bogor siap bekerja sama guna memperkecil persentase tersebut.
PMII Kota Bogor menilai, kerja sama dengan Bawaslu menjadi bagian penting untuk mensukseskan pemilu 2024 mendatang.
Try Rahman Yusuf selaku ketua PC PMII Kota Bogor mengatakan, sejatinya PMII sebagai organisasi kemahasiswaan memiliki idealisme yang kuat serta memiliki pemikiran, persepsi politik dan kepekaan sosial yang tinggi.
“Kami dari PMII siap terjun ke seluruh lapisan masyarakat guna melakukan sosialisasi damai terkait pemilu 2024 nanti,”ungkap Try dalam momen audiensi bersama Bawaslu pada Rabu (01/11/2023).
Try MEngungkapkan pemilu sebagai alat demokrasi di zaman modern, karena dengan pemilu, rakyat diberikan ruang partisipasi untuk menentukan pemimpin dan wakil-wakil mereka di masa depan.
“Kami tidak menginginkan pemilu 2024 mendatang hanya seperti lomba balap karung, meriah untuk ditonton, tapi tak ada prestasi apapun yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat,”ucap pemuda asal NTT ini.
“Sesungguhnya pemilu hanya menjadi sandiwara tanpa arti, dimana pemenang sudah ditentukan sebelum proses pemilu berlangsung. Coba saja tengok aturan main pemilu! Dibuat sedemikian rupa agar memudahkan individu atau kelompok tertentu, dan disisi lain justru mengebiri hak mayoritas rakyat Indonesia. alhasil, kita akan menyaksikan sebuah perlombaan balap karung semata, meriah untuk ditonton, tapi tak ada prestasi apapun yang dapat dijaminkan, dan program untuk diperdebatkan” sambung Try.
Try juga menjelaskan, dalam pemilu 2024 mendatang mahasiswa harus menjadi mata dan telinga masyarakat, mahasiswa berperan sebagai referensi masyarakat, agar tidak salah dalam mengkonsumsi informasi.
Adapun peran partisipasi aktif mahasiswa yaitu:
1. Menjadi Penyelenggara,
2. Pemantau
3. Pelapor dugaan pelanggaran pemilihan.
“PMII mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi khususnya penyelenggara dan pengawas untuk terjun langsung kepada masyarakat dalam upaya pencegahan dan mengeliminasi konflik2 yang akan terjadi pada pemilu 2024 mendatang,”tutup Try.***