Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dugaan Pemerasan oleh Oknum Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Korban Tuntut Penyelesaian Hukum

Dugaan Pemerasan oleh Oknum Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Korban Tuntut Penyelesaian Hukum



Beritabaru, Bogor – Dugaan pemerasan oleh oknum pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor berbuntut panjang. Kasus tersebut tengah dikawal oleh Organisasi Kepemudaan Garuda KPPRI.

Fatah Maulana selaku Anggota Garuda menerangkan, kejadian bermula pada bulan September 2024 saat FD (23) menyerahkan surat lamaran kerja ke kantor Dinkes Kabupaten Bogor dan bertemu dengan seorang resepsionis berinisial YP.

Kemudian YP mengarahkan FD untuk melengkapi persyaratan administrasi dengan membayar sejumlah uang.”Awalnya, FD diminta menyerahkan uang sebesar Rp300 ribu.

Selanjutnya, oknum tersebut kembali meminta tambahan Rp100 ribu dengan dalih untuk memproses lamaran kerja di RSUD Leuwiliang”, ungkap Fatan.

Tak berhenti di situ, beberapa minggu kemudian, oknum Dinkes Kabupaten Bogor tersebut meminta lagi Rp250 ribu dengan alasan untuk menindaklanjuti berkas lamarannya.

“Tidak lama setelah itu, korban kembali dipinta membayar Rp150 ribu untuk bantuan pengerjaan. Uang tambahan Rp100 ribu diminta lagi dengan berbagai alasan, hingga total uang yang sudah diserahkan korban mencapai lebih dari Rp1 juta”, tambah Fatan.

Namun hingga saat ini, FD belum mendapatkan kejelasan terkait janji pekerjaan yang disebutkan oleh oknum tersebut.

Saat dikonfirmasi oleh Garuda KPPRI, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor belum memberikan tanggapan resmi.

FD menyayangkan perilaku tidak bertanggung jawab dari oknum pegawai Dinkes dan berharap agar peristiwa ini segera diselesaikan melalui jalur hukum. “Saya tidak ingin korban-korban lain berjatuhan.

Saya berharap aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap oknum yang merusak kepercayaan publik ini,” ujar Fatan.

Selain FD, dua orang teman korban juga mengaku mengalami hal serupa dengan modus yang hampir sama, memperkuat dugaan bahwa praktik pemerasan ini sudah berlangsung lama di lingkungan Dinkes Kabupaten Bogor.

GARUDA KPP-RI menegaskan bahwa masalah ini harus dituntaskan untuk memberantas oknum-oknum tidak bertanggung jawab di lingkungan Dinkes Kabupaten Bogor.

“Kasus ini menjadi peringatan serius agar institusi pemerintahan meningkatkan pengawasan internal terhadap pegawai, demi menjaga integritas dan profesionalisme pelayanan publik”, tutup Fatan.

Menurut Fatan, jika tidak ditangani segera oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dirinya akan mendampingi korban melaporkan ke pihak berwajib.