Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Insiden Keracunan Massal di Sekolah Kota Bogor, PC PMII Kota Bogor Desak Evaluasi Total Program MBG

Insiden Keracunan Massal di Sekolah Kota Bogor, PC PMII Kota Bogor Desak Evaluasi Total Program MBG



Berita Baru, Bogor – Insiden keracunan makanan menimpa ratusan siswa dari enam sekolah di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa, Bina Insani pada 9 Mei 2025 .

Hingga saat ini, data korban yang terkonfirmasi mencapai 171 siswa.Menanggapi hal ini, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Bogor menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus kritik keras terhadap lemahnya kontrol dan pengawasan pemerintah dalam pelaksanaan program MBG.”Kasus keracunan massal ini membuktikan bahwa pelaksanaan program MBG di lapangan sangat jauh dari kata siap.

Seharusnya program ini menjamin kesehatan siswa, bukan malah mengancamnya,” ujar Abdullah Nuruz Zaini, Ketua PC PMII Kota Bogor.Menurutnya, insiden ini menunjukkan bahwa pengadaan makanan dilakukan secara ceroboh dan asal-asalan, tanpa pengawasan ketat terhadap penyedia makanan maupun keterlibatan ahli gizi.

Abdullah menyoroti minimnya kontrol terhadap standar operasional pengolahan makanan dan menduga adanya indikasi bahwa program ini lebih berorientasi pada proyek politik atau bisnis dibandingkan kualitas dan keselamatan siswa.”Jangan sampai program ini hanya menjadi proyek politis yang mengabaikan kesehatan. Ini bukan hanya soal makanan, ini soal masa depan anak bangsa,” tegasnya.

Fajril Miftahul Qirom, Wakil Ketua Eksternal PC PMII Kota Bogor, menambahkan bahwa kejadian ini menjadi alarm penting untuk menghentikan segala bentuk kelalaian dalam pelaksanaan program yang menyentuh generasi muda.

“Kesehatan siswa bukan proyek coba-coba. Kita minta pemerintah bertanggung jawab penuh, memberikan fasilitas pemulihan maksimal bagi siswa yang terdampak, dan mengevaluasi menyeluruh program MBG sebelum diteruskan,” pungkasnya.