Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ridwan Kamil
Ridwan Kamil/Instagram @ridwankamil

Jadi Inspektur Upacara Hari Santri 2022, Ridwan Kamil Tegaskan Sikap Nyantri Harus Ada di Segala Profesi



Berita Baru Bandung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggelar peringatan Hari Santri Nasional 2022 yang dipusatkan di lapangan Gasibu Kota Bandung, Sabtu (22/10/2022).

Peringatan Hari Santri tersebut diikuti ratusan santri dari berbagai pesantren, siswa/siswi dari berbagai sekolah serta para pegawai ASN yang berada di wilayah Pemprov Jabar.

Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat hadir sebagai inspektur upacara, dan membacakan pidato kenegaraan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang bertema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’.

“Selamat Hari Santri 2022, tentunya ini sebuah kehormatan bagi santri karena diberi hari khusus dan dirayakan, dan kami upacarakan setiap tanggal 22 Oktober karena jasa-jasa santri dalam perjuangan masa lalu dan hari ini,” ucap Ridwan Kamil kepada media usai upacara.

Pria yang sering di sapa kang Emil ini menceritakan, sejarah keluarganya sebagai pemimpin santri yang gugur melawan Belanda di Subang.

“Saya pribadi punya uwa (paman) yang gugur sebagai pemimpin santri. Beliau memimpin pasukan santri dari Subang melawan Belanda di Ujungberung. Bahkan kakek saya panglima Hizbullah memimpin pasukan santri di Purwakarta Subang dan di penjara oleh Belanda dua kali,” tutur kang Emil.

Kang Emil mengungkapkan para pendahulu yang gugur ketika melawan penjajah untuk kemerdekaan NKRI patut dihormati melalui doa, atau melalui upacara.

“Di keluarga kami saja sudah mewakili mereka para santri. Mereka ini patut dihormati melalui doa, juga melalui upacara karena semua yang tadi saya sebutkan berkorban nyawa demi kebebasan, demi tegaknya NKRI yang menjadi hak kita,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ridwan Kamil menegaskan, para santri era saat ini tidak melulu harus menjadi guru ngaji, bisa menjadi apa saja yang terpenting jiwa santrinya tidak hilang.

“Ya jadilah santri-santri dengan profesi apapun, misalkan jadi wartawan yang nyantri, jadi Gubernur yang juga nyantri, jadi pengusaha yang nyantri, bahkan jadi pemimpin nasional juga yang nyantri. Saya kira itu akan menjadi spirit atau semangat dan sebuah ciri khas dari kita umat muslim,” tutup Ridwan Kamil.***