Mewujudkan Pembangunan Inklusif : Peran PMII dalam mengoptimalkan potensi daerah di tengah algomerasi
Berita Baru, Opini – Aglomerasi merupakan fenomena yang terjadi seiring dengan pesatnya urbanisasi dan perkembangan ekonomi di wilayah perkotaan.
Kondisi ini menciptakan konsentrasi aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya di kota-kota besar, yang pada gilirannya dapat menimbulkan ketimpangan antara pusat kota dan daerah sekitarnya.
Dalam konteks aglomerasi, daerah-daerah di sekitar pusat kota sering kali mengalami keterbelakangan dalam hal pembangunan ekonomi dan infrastruktur, meskipun mereka berdekatan dengan pusat kegiatan ekonomi. Hal ini menuntut adanya upaya untuk mengoptimalkan potensi daerah agar dapat turut berpartisipasi dalam arus pembangunan dan tidak tertinggal dalam pusaran aglomerasi.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai organisasi kemahasiswaan yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kebangsaan memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan ini. PMII selama ini telah dikenal aktif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dan berkontribusi dalam berbagai isu sosial dan politik, termasuk dalam pemberdayaan masyarakat di daerah.
Melalui berbagai program, advokasi kebijakan, dan upaya pemberdayaan sumber daya manusia, PMII memiliki potensi besar untuk menjadi katalisator dalam memaksimalkan potensi lokal, khususnya di daerah yang berada di bawah bayang-bayang aglomerasi dan juga menjadi penggerak utama dalam memastikan bahwa daerah di sekitar kawasan aglomerasi tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut memanfaatkan peluang ekonomi dan sosial yang tercipta.
Melalui Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, melakukan advokasi, pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal serta penguatan nilai-nilai kearifan lokal, PMII dapat berperan signifikan dalam mengoptimalkan potensi daerah dan menciptakan pembangunan yang lebih inklusif.