Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Reformasi di Indonesia: Jalan Panjang Menuju Demokrasi yang Lebih Baik

Reformasi di Indonesia: Jalan Panjang Menuju Demokrasi yang Lebih Baik



Reformasi merupakan sebuah istilah yang memiliki makna mendalam dan luas dalam konteks sosial-politik Indonesia. Lebih dari sekadar perubahan pemerintahan, reformasi mencerminkan semangat rakyat untuk memperjuangkan sistem yang lebih adil, transparan, dan demokratis. Lahir dari penderitaan dan krisis multidimensi, reformasi menjadi tonggak penting dalam perjalanan bangsa menuju kehidupan bernegara yang lebih baik.

Latar Belakang Munculnya Reformasi

Gerakan reformasi tidak muncul secara tiba-tiba. Ia merupakan akumulasi dari ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Orde Baru yang telah berkuasa selama lebih dari tiga dekade. Meskipun masa kepemimpinan Presiden Soeharto pada awalnya dikenal berhasil menstabilkan perekonomian dan keamanan nasional, lambat laun pemerintahannya berubah menjadi rezim yang otoriter, tertutup, dan dipenuhi praktik korupsi, kolusi, serta nepotisme.

Kesenjangan sosial yang semakin melebar, pengekangan kebebasan berpendapat, serta sistem hukum yang tidak berpihak kepada rakyat turut memperburuk situasi. Puncaknya terjadi ketika krisis moneter melanda Indonesia pada 1997–1998, yang mengakibatkan lonjakan harga kebutuhan pokok dan meningkatnya angka pengangguran. Krisis ini menjadi pemicu gelombang protes besar-besaran yang akhirnya mendorong lahirnya gerakan reformasi.

Peran Mahasiswa dalam Gerakan Reformasi

Dalam dinamika tersebut, peran mahasiswa menjadi sangat sentral. Kampus-kampus di seluruh Indonesia menjadi pusat pergerakan yang menyuarakan keresahan rakyat. Mahasiswa dari berbagai latar belakang secara kolektif menggelar demonstrasi, diskusi terbuka, hingga aksi massa yang menuntut perubahan menyeluruh terhadap sistem pemerintahan yang ada.

Tuntutan mereka tidak hanya sebatas mendesak pengunduran diri Presiden Soeharto, tetapi juga mencakup reformasi struktural seperti pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), penghapusan dwifungsi ABRI, penegakan supremasi hukum, serta demokratisasi politik. Aksi mahasiswa yang memuncak pada Mei 1998 dengan pendudukan Gedung DPR/MPR menjadi momentum krusial dalam sejarah, hingga akhirnya Soeharto menyatakan pengunduran dirinya pada 21 Mei 1998.

Makna Reformasi bagi Generasi Muda

Bagi generasi muda saat ini, reformasi mungkin hanya terdengar sebagai bagian dari catatan sejarah. Namun sesungguhnya, reformasi adalah proses yang belum selesai. Ia merupakan warisan perjuangan yang harus terus dijaga dan diperjuangkan. Semangat reformasi harus tetap hidup dalam kesadaran kolektif generasi muda, terutama dalam menegakkan demokrasi, keadilan sosial, serta transparansi pemerintahan.

Menjadi generasi penerus, sudah sepatutnya anak muda berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa. Kritis terhadap kebijakan publik, menjaga integritas, serta berani menyuarakan kebenaran adalah wujud nyata dari keberlanjutan semangat reformasi. Sebab, perubahan tidak akan terjadi tanpa peran aktif dan kesadaran kolektif masyarakatnya.

Reformasi di Indonesia merupakan titik balik penting dalam sejarah bangsa. Ia lahir dari kesadaran bahwa kekuasaan yang tidak dikontrol akan berujung pada kehancuran. Reformasi bukanlah tujuan akhir, melainkan proses panjang dan berkelanjutan. Setiap generasi memiliki peran untuk mengisi dan melanjutkan semangat reformasi dengan tindakan nyata.

Hanya melalui partisipasi aktif, keberanian bersuara, serta komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan keadilan, kita bisa memastikan bahwa Indonesia tidak kembali ke masa kelam otoritarianisme. Mari kita jaga dan rawat semangat reformasi sebagai bentuk cinta kita terhadap masa depan bangsa.

Oleh: Nadia Fadilla, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas pamulang