Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hanan Attaki
Hanan Attaki (Tangkap Layar videoYoutube Hanan Attaki)

Sering Dikaitkan Dengan Wahabi, Hanan Attaki Ternyata Menantu Cucu Pendiri NU Tuban



Berita Baru, Religi – Dai muda Hanan Attaki menjadi buah bibir di kalangan netizen dan masyarakat Indonesia setelah dibaiat menjadi kader Nahdlatul Ulama (NU) dalam acara Halal Bihalal 1444 Hijriyah Keluarga Besar Pondok Pesantren Sabilurrosyad di Malang, Kamis (11/5/2023).

Pembaiatan dilakukan langsung oleh ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Hanan Attaki pun resmi menjadi warga NU setelah menyatakan janjinya untuk setia kepada Nahdlatul Ulama.

Hanan Attaki sebelumnya sempat dikait – kaitkan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Wahabi bahkan beberapa kali sempat ditolak untuk mengisi pengajian di daerah Jawa Timur.

Namun siapa sangka ternyata Hanan Attaki adalah menantu dari pendiri NU cabang Tuban, dalam pengakuannya di akun sosial media youtube pribadinya beliau mengatakan dari kecil tumbuh di lingkungan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), dan menikah dengan anak dari keluarga kyai bahkan pendiri NU di Tuban.

“Saya tumbuh dan besar dilingkungan Aswaja kalau di Aceh disebutnya salafiyah tapi kalau di Jawa Aswaja, saya menikah dengan perempuan dari Tuban Jawa Timur dari keluarga Kyai, bahkan keluarga besarnya NU tulen,”ucapnya.

Hanan Attaki mengatakan kakek buyut istrinya merupakan pendiri NU di Tuban yaitu Kyai Husain atau sering disebut bah Husain yang mendirikan pondok pesantren Tahfidz pertama di Kota Wali ini.

“Kakek buyut Istri Saya itu pendiri NU Cabang Tuban pada masanya beliau adalah kyai Husain, beliau juga pendiri pondok pesantren tahfidz pertama di Tuban namanya Pondok Pesantren Manbail Fakhriyah,”ucapnya.

Pria kelahiran Aceh ini juga kerap kali mengisi acara NU bahkan sedekah laut di Tuban, dan tidak jarang juga dikritik oleh orang – orang wahabi sebagai ahlul bidah.

“ketika di Tuban selama 6 bulan Saya beberapa kali mengisi kegiatan NU dengan nuansa Nu nya, seperti maulidan mimpin tahlilan bahkan pernah juga ngisi ceramah di acara sedekah laut memberikan motivasi anak – anak muda disana, saya juga sering dihujat sama temen – temen salafi sebagai ahli bid’ah,” ucapnya.

Hanan Attaki mengaku tidak masuk ke Organisasi NU secara klutrul karena ia ingin fokus dakwah kepada anak muda, namun ia tetap menjalankan amal – amalan NU secara kultural.

“Mana ada Wahabi Tahlilan Maulidan kan saya tidak masuk ke organisasi karena saya ingin lebih fokus kepada anak muda, jadi tidak struktural kalau kultural iah,”katanya.