Sikapi Perang Rusia Ukraina, Said Aqil Sebut Pemimpin Negara Islam Saat Ini Tidak Ada Wibawanya
Berita Baru, Jakarta – Perang Rusia dan Ukraina sampai saat ini belum usai, kontak senjata pun dilancarkan oleh kedua belah pihak, efek dari perang tersebut dirasakan oleh sebagian besar negara termasuk Indonesia.
Seperti halnya yang diungkapkan KH Said Aqil Siradj dalam mukernas Lembaga Persaudaraan Ormas Islam (LPIO) di Jakarta pada tanggal 15 – 16 September 2022.
KH Said Aqil Siradj sebagai ketua umum LPIO mengungkapkan dalam sambutanya, perang Ukraina dan Rusia hanya menguntungkan Yahudi, namun bagi umat Islam terkena dampak yang luar biasa seperti halnya gejolak politik, ekonomi, dan sosial.
“untuk sekarang yang kita hadapi situasi global sangat-sangat tidak menguntungkan bagi umat Islam, perang Ukraina dan Rusia yang sekarang belum selesai entah kapan selesainya, bagi Yahudi menguntungkan, bagi Israel menguntungkan, bagi broker broker senjata menguntungkan. Tapi bagi umat Islam dampaknya luar biasa akan Gejolak politik ekonomi dan sosial,”ungkapnya
Said Aqil juga menyinggung pemimpin Negara Islam yang saat ini tidak ada wibawanya karena belum mampu berperan dalam menyikapi Rusia Ukraina.
“Jelas pemimpin-pemimpin Negara Islam tidak berdaya sekarang ini, tidak ada pemimpin negara Islam yang berwibawa yang mampu berperan memerankan dirinya dalam menyikapi perang Ukraina dan Rusia mohon maaf” kata Said Aqil.
Menarik ke masa lalu, Said Aqil menceritakan romantisme sejarah pada zaman era Raja Faizal, Soekarno para pemimpin Negara Islam mampu berperan seperti halnya adanya OKI, Rabiatul Islami serta adanya Organisasi Konferensi Islam.
“Dulu ada pemimpin Islam yang berwibawa Raja Faisal zaman Nasir Soekarno itu pemimpin Islam yang berwibawa, adanya OKI ada Rabitul Islami, itu Raja Faisal adanya organisasi konferensi Islam itu wadahnya politik kepada kepala negara dan ada wadahnya ulama-ulama ada Liga Arab,” katanya.