Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor merupakan salah satu Universitas yang terpilih dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bagi korban Gempa Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan PKM yang dilaksanakan oleh salah satu Tim dari UIKA Bogor ini berupa Pendampingan Intervensi Gizi Bencana Melalui Kegiatan Manajemen Suplai Makanan, Konseling, dan Edukasi Gizi di Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor merupakan salah satu Universitas yang terpilih dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bagi korban Gempa Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan PKM yang dilaksanakan oleh salah satu Tim dari UIKA Bogor ini berupa Pendampingan Intervensi Gizi Bencana Melalui Kegiatan Manajemen Suplai Makanan, Konseling, dan Edukasi Gizi di Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.

UIKA Buat Program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) Pada Penanganan Gizi Pasca Bencana Gempa Cianjur



Cianjur – BeritaBaru.co Jawa Barat Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor merupakan salah satu kampus swasta terpilih yang terlibat dalam pelaksanaan program insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi bagi korban penyintas gempa di Kabupaten Cianjur. Kegiatan dilaksanakan oleh salah satu tim dari UIKA dengan skema program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) yang berfokus pada penanganan gizi bencana  Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu Pendampingan Intervensi Gizi Bencana Melalui Kegiatan Manajemen Suplai Makanan, Konseling, dan Edukasi Gizi di Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur pada (Senin, 19 Desember 2022).

Tika Noor Prastia selaku Ketua tim menyampaikan bahwa bencana seringkali menjadi titik kritis timbulnya masalah gizi. Pada situasi bencana, status gizi dapat memburuk karena berkurangnya pelayanan kesehatan dan terganggunya jalur distribusi pangan.

“Penduduk yang sebelumnya memiliki masalah status gizi akan lebih rentan mengalami penurunan status gizi dan disaat yang bersamaan, bencana dapat memperburuk status gizi penduduk yang sebelumnya memiliki status gizi baik, oleh karena itu intervensi pangan dalam kondisi bencana menjadi sangat penting, terutama bagi kelompok yang rentan seperti bayi, balita, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan juga lansia”. Ujar Tika

UIKA Buat Program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) Pada Penanganan Gizi Pasca Bencana Gempa Cianjur

Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim ini, berupa Rapid Nutritional Survei yang dilakukan pada diawal sebelum melakukan intervensi kepada semua kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan juga lansia, selanjutnya diadakan manajemen suplai makanan untuk memastikan keamanan dan mencegah penularan penyakit melalui makanan kepada kader dan warga Desa Cirumput. Pada kelompok rentan yaitu ibu hamil dan ibu menyusui dilakukan pendekatan melalui konseling gizi untuk membantu terkait asuhan kehamilan dan pemberian ASI pada bayi, Selain itu juga dilakukan edukasi gizi dengan memberikan informasi mengenai kebutuhan gizi ibu hamil, pola makan yang baik dan benar sehingga terpenuhinya kebutuhan gizi dan mencegah kejadian anemia pada ibu hamil, Bagi ibu menyusui dan ibu balita diberikan edukasi terkait pemberian ASI dan teknik menyusui yang benar untuk membantu ibu tetap memberikan ASI kepada anaknya.

“Informasi gizi seimbang dan isi piringku juga diberikan kepada masyarakat untuk setidaknya meningkatkan pengetahuan dalam pemilihan makanan bergizi yang tersedia di lingkungan sekitar walau dalam kondisi yang terbatas.  Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Program Studi Gizi Universitas Ibn Khaldun Bogor dan bekerjasama dengan pihak Yayasan Banee Kosim Peduli (BKP) dan Relawan Tanpa Seragam”. Ungkapnya

UIKA Buat Program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) Pada Penanganan Gizi Pasca Bencana Gempa Cianjur
Dok: Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) UIKA Bogor

Kegiatan PKM ini memberikan pengalaman diluar kampus dalam bentuk luaran pengakuan aktivitas mahasiswa dimasyarakat dintegrasikan dengan capaian pembelajaran dan pengakuan setara 3 SKS, bagi dosen merupakan aktivitas tridharma dalam pengabdian kepada masyarakat yang hasilnya diharapkan dapat digunakan untuk kemandirian masyarakat.

“Seluruh aktivitas pendampingan menggunakan dasar keilmuan dosen untuk meingkatan ketahanan masyarakat. Pelibatan  mahasiswa dalam kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu meningkatkan mahasiswa melakukan analisis terhadap kondisi dimasyarakat sehingga mampu membuat rekomendasi solusi dan mengembangkan rancangan solusi yang dihasilkan”. Tandasnya