Aktivis PMII Kota Bandung Nilai Kenaikan Harga BBM Berdampak Psikologis terhadap Perempuan
Berita Baru, Bandung – Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bandung, Imelda Islamiyati menilai kenaikan harga BBM selain berdampak pada peningkatan harga barang dan jasa juga akan mempengaruhi psikologis perempuan.
Kepada Beritabaru.co biro Jabar, perempuan yang akrab disapa Imelda ini menyebut inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM jelas akan berpengaruh pada kondisi (ekonomi) rumah tangga.
“Kenaikan BBM secara otomatis akan mengakibatkan inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa. Sementara pendapatan masyarakat tidak secara otomatis meningkat, UMR contohnya,” terang Ketua Demisioner Korp PMII Putri (KOPRI) Kota Bandung periode 2021-2022 itu, Minggu (4/9) sore.
Kondisi itu, lanjut Imelda, tentu memberatkan masyarakat kecil dan pada saat bersamaan perempuan yang akan merasakan dampak secara langsung.
“Beban keluarga akan meningkat karena harga kebutuhan pokok naik. Sementara perempuan, terutama ibu rumah tangga adalah benteng keluarga,” sambungnya.
Ia menjelaskan, hal tersebut tidak terlepas dari kuatnya konstruksi sosial yang menempatkan perempuan sebagai penanggung jawab urusan domestik.
“Relasi kuasa sosial yang menjadi adanya ketimpangan gender akan menjadikan perempuan sebagai pihak yang akan dihadapkan dengan berbagai tekanan psikis. Mereka rentan mengalami depresi dan kekerasan akibat tekanan ekonomi,” katanya.
Bahkan, lanjut Imelda, banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang korbannya mayoritas perempuan, dipicu oleh soal ekonomi.
“Maka, perlu pertimbangan yang cukup matang dalam mengambil kebijakan ini dan mengawasi di lapangan agar BBM tepat sasaran,” terangnya.
Selain itu Imelda juga melihat beberapa dampak lain meroketnya harga BBM, yaitu akan mempengaruhi meningkatnya pengangguran di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Barat sendiri.
Saat ini, kata Imelda, Jawa Barat tingkat pengangguran TPT Februari 2022 menurut BPS jumlah angka pengangguran mencapai 8,35% dengan Jumlah penduduk Jawa Barat 48. 782.402 Juta Jiwa.
“Karenanya naiknya harga BBM akan menimbulkan beberapa faktor dan efek, apalagi Indonesia sedang proses transisi dari pandemi COVID-19. Kemiskinan semakin meningkat, ketimpangan ekonomi semakin nyata, dan fenomena kekerasan perempuan semakin tidak terbendung,” pungkas Imelda.