Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Banjir Bandang menimpa cianjur
Tenda hanyut terbawa banjir di Cianjur (Dok. Tangkap layar video kiriman warga)

Banjir Bandang Melanda Cianjur, Hanyutkan Belasan Tenda Pengungsi Korban Gempa



Berita Baru, Cianjur – Hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Tauco, yang mengakibatkan banjir bandang serta belasan tenda dan hunian sementara para pengungsi korban terdampak gempa di kampung Gununglajung Desa Cijedil Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur ikut hanyut terbawa deras arus air.

Banjir tersebut mengagetkan warga karena datang secara tiba – tiba sekitar pukul 17.30 dengan ketinggian air mencapai 80 cm, Senin (20/3/2023).

Dede Rusmana salah satu relawan dari komunitas Ojek Online Cianjur mengungkapkan, banjir tersebut datang secara tiba – tiba.

“Penuturan warga disini air datang secara tiba – tiba, hujan juga memang lumayan deras jadi bukan karena meluapnya sungai,” ucap Dede.

Dede mengatakan ada tiga titik pengungsian yang terkena banjir Bandang, dan dua titik beberapa tenda pengungsi korban gempa ikut hanyut.

Kalo titik banjir di pengungsian ada 3 yang baru diketahui sampai saat ini, di Kampung Gununglanjung 2 lima tenda hanyut dan di Gununglajung 1 ada tujuh tenda,”ucapnya.

Sementara itu menurut Rudi Wibowo selaku sekretaris BPBD Cianjur mengatakan, Banjir tersebut melanda dua kecamatan yaitu Pacet dan Cugenang, akibat dari banjir tersebut 100 rumah terendam termasuk tenda pengungsian.

“Kami masih melakukan pendataan, laporan sementara sekitar 100 rumah di sejumlah desa di Kecamatan Pacet dan Cugenang, terendam banjir setinggi betis orang dewasa, termasuk tenda pengungsian warga tergenang banjir,” ujarnya.

Rudi mengingatkan warga untuk mengungsi ketempat yang lebih aman, disamping itu pihaknya sedang melakukan pendataan dan meminta petugas untuk turun ke sejumlah lokasi untuk evakuasi warga.

“Kami juga sudah meminta petugas untuk mendatangi sejumlah lokasi dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk segera mengevakuasi warga jika air yang menggenangi perkampungan bertambah tinggi. Saat ini petugas masih melakukan pendataan,” ungkap Rudi.***