Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

JPN Anggap Zulfikli Hasan Nistakan agama
Risma Amelia Dewi Koordinator JPN Kabupaten Bogor(Dok. Beritabaru.co)

Dianggap Nistakan Agama, JPN Kabupaten Bogor Sebut Zulkifli Hasan Overdosis Joget



Berita Baru, Politik – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di protes kalangan umat Islam karena dinilai telah menistakan agama dengan bercandakan gerakan sama bacaan sholat, dalam pidato sambutan rakernas APPSI 2023 di Semarang Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Kecaman pun datang dari berbagai unsur salah satunya dari Jaringan Perempuan Nahdliyin (JPN) Kabupaten Bogor, yang menganggap Zulkifli Hasan keterlaluan menjadikan gerakan dan bacaan sholat sebagai alat kampanye.

Risma Amelia Dewi selaku Koordinator Jaringan Perempuan Nahdliyin (JPN) Kabupaten Bogor,menilai bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) overdosis joget, hingga berani menjadikan agama sebagai bahan candaan.

Hal itu diungkapkan oleh Risma saat menanggapi pernyataan Zulhas yang menyebut ada jamaah salat yang tidak mengucapkan kata ‘Amin’ setelah bacaan Surat Al Fatihah selesai.

“Apa yang disampaikan Pak Zulhas adalah sesuatu yang berlebihan dan terkesan mengada-ngada, mungkin efek terlalu sering joged, jadi berani menjadikan agama sebagai bahan bercanda, padahal partainya sendiri masih minim gagasan” ucap Risma kepada Berita Baru.Co, Rabu (20/12/2023).

Risma menyampaikan, pernyataan Zulhas tersebut bisa memantik kembali politik identitas di kalangan Umat islam yang saat ini sudah mulai melupakan polarisasi dan politisasi agama.

“Politik riang gembira itu boleh, menjadikan agama sebagai bahan candaan tentunya sesuatu yang keliru”. Imbuh caleg PKB dapil 1 DPRD kab. Bogor ini.

Lebih lanjut dalam keterangannya, risma menambahkan “Selayaknya ketua umum partai Islam mampu menjaga lisannya, dan membuat ummat tidak gaduh dari politik identitas dan agama, jangan sampai politik adu domba berkedok agama ini menjadikan ummat marah dan menilai partai pimpinan pak zulhas ini hanya partai yang kosong gagasan dan hanya mampu berjoged”.

Untuk itu, Risma pun mendesak Zulhas agar segera meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Umat Islam di Tanah Air.

Risma yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Fatayat NU Kabupaten Bogor mengungkapkan, politik identitas telah membelah masyarakat Indonesia dalam kontestasi politik dan demokrasi sebelumnya.

“Sudah selayaknya yang kita kembangkan dan gaungkan adalah politik gagasan yang bermartabat dan memihak kepada rakyat. Bukan politik adu domba berkedok identitas agama,” ungkapnya.

Dalam rakernas tersebut, Zulhas menyampaikan kalau ada jamaah shalat yang saking cintanya kepada Capres Prabowo Subianto, ia lebih memilih diam dan tidak mengucap kata ‘Amin’ setelah bacaan surat Al Fatihah.

Selain itu, Zulhas juga mengatakan bahwa ada juga masyarakat yang pada Tasyahud akhir, malah menggunakan 2 jarinya untuk Tasyahud.

Sekadar informasi, pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kini dikenal dengan nama singkatan AMIN.

Kemudian nomor 2, merupakan angka atau nomor urut dari pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.