Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Para santri Pondok Pesantren Al-Musyahadah tengah membaca Ratib Al-Kubro
Para santri Pondok Pesantren Al-Musyahadah tengah membaca Ratib Al-Kubro (Dok.Berita Baru/Jeni)

Selami Hikmah Pengajian Umum dan Ratib Al Kubro di Pondok Pesantren Al-Musyahadah



Berita Baru, Bandung – Pondok pesantren Al-musyahadah RCI merupakan pondok pesantren yang teletak di Jl Manisi Cibiru Kota Bandung, dikenal sebagai salah satu pusat Pendidikan Islam yang menekankan pada ajaran tasawuf.
Pondok pesantren Al-musyahadah sebagai salah satu tempat tinggal para mahasiswa, selain mendapatkan Pendidikan formal para santri di sini juga mendapatkan Pendidikan non formal yang ada di pesantren ini. Pondok pesantren Al-musyahadah aktif dalam mengadakan berbagai kegiatan keagamaan untuk memperkuat iman dan spiritualitas para santrinya.
Salah satu ciri khas dari Pondok Pesantren Al-musyahadah adalah pembinaan spiritual yang intensif. Setiap santri diajak untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran tasawuf tidak hanya sebatas teori, tetapi juga praktik. Santri dilatih untuk melaksanakan berbagai dzikir, wirid, dan amalan-amalan yang bertujuan untuk membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah. Kegiatan ini sering kali dipimpin oleh pimpinan pondok pesantren yaitu bapak Hilmi Fuad.
Kegiatan rutin para santri almusyahadah yaitu seperti tahajjud, dzikir berjamaah, pengajian umum dan Pembacaan Ratib Al Kubro. Pengajian umum dan pembacaan Ratib Al Kubroa, menjadi salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan secara rutin. Ratib Al Kubro adalah rangkaian doa dan dzikir yang disusun oleh Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, yang dipercaya memiliki banyak keutamaan dan membawa ketenangan jiwa.
Melalui pembacaan ini, santri diharapkan dapat mencapai tingkat kekhusyukan yang lebih tinggi dan merasakan kedekatan yang lebih dalam dengan Allah SWT. Karena ternyata pembacaan tersebut memberikan pengaruh positif bagi santri, baik Ketika membacanya atau setelah membacanya.
Hal tersebut terbukti dari ungkapan Isma salah satu santri yang mengugkapkan pengalaman setelah membaca ratib Al-Kubro merasakan ketenagan dalam jiwanya.
“ketika membaca ratib Al-Kubro dengan serius, aku ngerasa lebih tenang, apalagi pas baca bagian bagian yang aku tau terjemahnya, itu bener-bener kayak nyadarin banget. Pas bacanya tiba-tiba keinget episode hidup aja, terutama sama dosa sikap sendiri yang masih sering abai sama kasih sayang-Nnya Tuhan,”ujar Isma.
“Terus suara yang menggema pas baca rati al-kubro juga nambah suasana syahdu. Pokonya kalo ditanya soal rasa, yang aku rasain tenang, pikiran jadi gak ruwet, hati lebih plong, lebih aware sama hidup sendiri dan lebih ada ghiroh buat memperbaiki diri” lanjut santriah yang sering di panggil neng Isma.

Para Santriah tenga fokus mendengarkan kajian Hikam
Para Santriah tenga fokus mendengarkan kajian Hikam (Dok.Berita Baru/Jeni)

Setelah melaksanakan pembacaan ratib Al kubro, selanjutnya para santri melaksanakan pengajian rutinan malam jumaat yaitu pengajian kitab Al-hikam karangan Ibnu Atha’illah As-sakandari. Al-hikam merupakan kitab yang berisi hikmah dan pelajaran spiritual. Pengajian kitab ini menjadi sarana penting dalam membentuk karakter dan spiritualitas para santri.
Metode pengajian kitab Al-hikam yaitu ceramah, rangkaian kegiatannya diawali pembukaan, dilanjutkan pembacaan syarah Al-hikam beserta penjelasan oleh kyai, kemudian sesi diskusi dan tanya jawab, dan terakhir ditutup dengan pembacaan doa.
Pengajian Al-Hikam dan Pembacaan ratib Al-Kubro di Pondok Pesantren Al-musyahadah merupakan salah satu kegiatan utama yang membantu dalam pembentukan karakter dan spiritualitas para santri. Melalui pengajian ini, santri tidak hanya mendapatkan pengetahuan agama yang luas tetapi juga kedalaman spiritual yang mampu membimbing mereka dalam menjalani kehidupan dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan.***(Jeni)