Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemuda
Illustrasi (Pixabay.com)

Bawa Obat – obatan Pemuda di Bandung di Amankan, Warga Minta Polisi Lakukan Razia Rutin



Berita Baru, Bandung – Sejumlah pemuda di Bandung diamankan pihak kepolisian karena kedapatan membawa obat keras dan memergoki para penjual minuman keras ketika razia penyakit masyarakat (pekat) di Jalan Raya Al Fathu, Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu malam (28/1/2023).

Diketahui para pemuda yang tertangkap diduga hendak melakukan balap liar, mereka lari berhamburan menghindari polisi yang mendatangi tempat mereka, bahkan karena ketakutan dan panik, anggota kepolisian nyaris tertabrak oleh para pemuda tersebut.

Sebanyak 25 orang diamankan oleh pihak kepolisian karena didapati membawa obat – obatan keras, dan ada juga diantaranya yang kepergok sedang menikmati minuman haram.

Para pemuda tersebut selanjutnya di tangani oleh satuan Narkoba Polresta dan dibawa ke Polresta Bandung guna dimintai keterangan lebih lanjut.

Kapolresta Bandung Kombes. Pol. Kusworo Wibowo mengungkapkan, Razia tersebut digelar agar tercipta kondusifitas Bandung yang saat ini mulai rawan kriminal di malam hari.

“Malam ini kami mengamankan 25 pemuda karena membawa obat keras. hal tersebut dilakukan agar terciptanya kondusifitas di Bandung,” ungkapnya.

Razia yang dilakukan dengan menyisir beberapa wilayah di Kota dan Kabupaten Bandung yang jadi sarang para pemuda untuk nongkrong dan hendak melakukan balap liar.

Bandung sendiri sudah bukan tempat yang nyaman di malam hari, sering terjadinya kasus kriminal dari mulai geng motor sampai begal menghantui warga Bandung.

Teddy Rahadian selaku warga Kota Bandung berharap operasi yang dilakukan pihak kepolisian secara rutin agar masyarakat Bandung merasa aman jika keluar malam.

“Sekarang mah keluar malam aja takut kang, sudah ga nyaman lagi pokonya Bandung itu, ya mudah – mudahan pihak Kepolisian melakukan razia itu secara rutin biar kita merasa aman di rumah sendiri,”katanya.

Menurut Teddy kasus kriminalitas yang meningkat di Bandung bukan hanya membuat warga takut, namun bisa menurunkan daya jual Bandung dari para wisatawan yang di luar Bandung maupun turis mancanegara.

“Ya kalo tidak ada tindakan dari pihak keamanan nama Bandung pastinya dicap tidak baik oleh wisatawan maupun turis mancanegara,” ucap Teddy.