Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

dok. kegiiatan dialog kebudayan
Ardian Fatkhurohman selaku Presiden Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor bersama Dr. Popong Otje Djundjunan

BEM UIKA Gelar Dialog Kebudayaan



BeritaBaru.co Bogor – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor bersama Daya Mahasiswa Sunda Cabang Bogor berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan Dialog Kebudayaan dengan Tema ‘Berjiwa Lokal Bertindak Global’, sebagai upaya penanaman nilai-nilai kebudayaan di kalangan mahasiswa/pemuda pada Jum’at, 4/11/22.

Diketahui dalam kegiatan Dialog Kebudayaan tersebut dihadiri oleh seorang Politikus Indonesia sekaligus menjadi Inohong (Tokoh) Jawa Barat, Dr. Popong Otje Djundjunan, lalu, Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB, Prof. Dr. Ir Yusuf Hadi, M.Ag, para Dosen dan juga Civitas Akademika UIKA Bogor.

Sementara itu, acara ini juga diikuti oleh puluhan Mahasiswa dari berbagai daerah seperti Bogor, Aceh, Jakarta, dan Palembang.

Dalam acara tersebut, Ardian Fatkhurohman selaku Presiden Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor menjelaskan tentang peran penting para pemuda dalam menjaga dan merawat kebudayaan lokal yang senantiasa diejawantahkan secara global.

Peradaban manusia masa kini telah sampai pada kulminasi dalam sektor teknologi. Sofistikasi atas temuan teknologi, setidaknya telah merepresentasikan peradaban manusia pada tingkat yang sangat mutakhir. Pasalnya, globalisasi dengan segala temuan teknologinya dapat melahirkan efek samping. Misalnya krisis lingkungan, hilangnya orientasi, pudarnya kedekatan, kekeringan spiritual, dan pelestarian kearifan lokal.

Kebudayaan masih menarik di kalangan generasi tua, namun tampak kuno bagi sebagian banyak kaula muda. Mengingat, banyaknya hegemoni budaya asing yang sangat cepat memasuki ruang-ruang kehidupan masyarakat Indonesia melalui sosial media. Sehingga, ketertarikan para generasi muda hari ini dalam sektor kebudayaan lokal masih sangat minim.

Maka dari itu, saya berpandangan bahwa penanaman nilai-nilai kebudayaan mesti dibentuk sejak dini. Sehingga, tidak terjadinya asimilasi atau hilangnya kebudayaan tersebut di muka bumi pertiwi.