Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

beritabaru/shering time kkan internaional

Pengalaman Muhammad Arya Mahasiswa UIKA Bogor yang KKN Internasional di Malaysia



BeritaBaru, Bogor – Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor yang tengah menjalani Kelompok Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia membagikan pengalaman berkesannya dalam live Instagram @kutubilmu pada Jumat, (29/03/2024)

Muhammad Arya Satirudin, salah satu peserta KKN Internasional menjadi narasumber pada sesi Sharing tersebut. Dalam perbincangan yang penuh antusias, dirinya merangkum berbagai kegiatan yang dilakukan di Malaysia.

Berbagai perbedaan budaya hingga bahasa, Arya menceritakan betapa menariknya adaptasi dan interaksi antara Indonesia dan Malaysia.

Arya dan kawan-kawan melakukan kegiatan yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat setempat. Mereka menggali budaya Malaysia, belajar bahasa setempat, dan turut serta dalam kegiatan sosial yang mempererat tali persaudaraan antarbangsa.

Perbedaan bahasa dan budaya justru menjadi magnet yang memperkaya pengalamannya di sina, mereka belajar tidak hanya tentang Malaysia.

Arya menambahkan melalui KKN Internasional ini, mahasiswa bisa menjadi duta budaya yang mempererat hubungan antarnegara.

Arya yang merupakan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Masyarakat UIKA Bogor menceritakan sesampainya di Malaysia, dirinya dan rekan-rekan yang lain dari Universitas Ibn Khaldun Bogor segera menyadari bahwa petualangan baru mereka telah dimulai.

Para peserta KKN berjalan-jalan dalam ramainya kota Kuala Lumpur hingga pedesaan yang tenang di pinggiran kota. Mereka merasakan berbagai nuansa kehidupan yang berbeda dari yang biasa dialami di Bogor.

Arya yang juga merupakan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor, mencatat setiap momen penting dalam perjalanannya. Dia merasa terpukau oleh keindahan alam dan keramahan orang-orang Malaysia.

Pertemuan pertama dengan masyarakat setempat tidaklah mudah baginya dan teman-temannya. Bahasa yang berbeda dan norma-norma budaya yang baru menjadi tantangan awal yang harus mereka hadapi.

Namun, dengan semangat belajar dan rasa ingin tahu yang tinggi, mereka berusaha untuk memahami dan beradaptasi. Melalui interaksi langsung dengan penduduk setempat, mereka mulai memahami keunikan budaya Malaysia dan merasakan kehangatan dalam hubungan antarmanusia yang tercipta di antara mereka.

Menurutnya, belajar bahasa Malaysia tidaklah mudah, tetapi mereka tidak menyerah begitu saja. Sebagai salah satu upaya dalam beradaptasi, dirinya menghadiri kursus bahasa setempat, berlatih berbicara dengan penduduk lokal, dan menggunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka.

Selain itu, mereka juga belajar tentang kebiasaan dan tradisi masyarakat Malaysia melalui berbagai kegiatan budaya yang diadakan di kota-kota dan desa-desa sekitar.

Kegiatan KKN Internasional di Malaysia bukan hanya tentang membantu masyarakat setempat, tetapi juga tentang memperkuat hubungan antarbangsa. Arya dan teman-temannya terlibat dalam berbagai proyek, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga program sosial dan pendidikan. Mereka bekerja keras untuk memberikan dampak positif bagi komunitas tempatan, sambil memperkenalkan budaya dan nilai-nilai dari negeri asal mereka.

Dalam sesi yang santai namun penuh semangat, Arya dan Moderator Muhamamd Fahrul Rozi berbicara tentang tantangan dan kegembiraan yang mereka hadapi selama KKN Internasional. Arya menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang bagaimana perbedaan bahasa dan budaya telah memperkaya pengalaman mereka, serta menguatkan persahabatan antara Indonesia dan Malaysia

Melalui pengalaman lintas budaya ini, Arya dan teman-temannya menyadari betapa pentingnya kerjasama dan pemahaman antarnegara dalam membangun dunia yang lebih baik. Mereka berharap bahwa melalui cerita dan pengalaman mereka, lebih banyak orang akan terinspirasi untuk terlibat dalam pertukaran budaya dan pendidikan lintas negara.

Mahasiswa UIKA Bogor yang terlibat dalam KKN Internasional di Malaysia berjumlah 7 orang yang di ketuai oleh Muhamad Arya Satirudin dari FKIP beserta kawan-kawan di antara nya Rizhal Alfarizki (FKIP), Mohamad Rafly Anwar (FKIP), Azkia Rahmania Fitri (FAI) , Aisyah Nurul Izzah (FAI), Maghfirah Qonitatunnisa (FAI), Shopiya Maolidah (FAI).