Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Laode Umar Bonte
Laode Umar Bonte tuai pernytaan kontroversial (Instagram @Laodeoficial)

Laode Umar Bonte Dianggap Rasis Kepada Anis Baswedan, Ketua Umum DPP KNPI Haris Pratama Angkat Suara



Berita Baru, Politik – Ketua Umum DPP KNPI Laode Umar Bonte membuat pernyataan kontroversial terkait Indonesia yang tidak boleh dipimpin bangsa asing, sontak pernyataan tersebut menimbulkan reaksi dari para netizen karena dianggap ungkapan rasis kepada Anies Baswedan.

La Ode Umar Bonte membuat pernyataan kontroversial tersebut dalam video yang berdurasi 2 menit 35 detik dan diunggah di akun tiktoknya @umarbonte01.

Dalam videonya Laode berpesan kepada para pemuda dan masyarakat Indonesia untuk berhati – hati dalam menentukan pilihan politik di 2024 nanti.

“Saya berpesan kepada anak muda dan masyarakat Indonesia dalam pemilu 2024 nanti untuk berhati – hati dalam menentukan pilihan politik sebab anak muda adalah tongkat estafet bangsa Indonesia, mari kita menentukan sikap paralel yang tepat pada pilihan yang benar,” ungkapnya.

Laode mengungkapkan pemimpin yang akan datang adalah yang bisa menjaga nasionalisme dan menjaga Negara Republik Indonesia dari rongrongan asing.

“Analisa saya yang paling tepat dan yang paling benar adalah pemimpin yang bisa menjaga nasionalisme kita dan menjaga Negara Republik Indonesia dari rongrongan asing, karena itu presiden Republik Indonesia harus warga negara Indonesia asli dan bangsa Indonesia Asli,”katanya.

Relawan Ganjar Pranowo ini mengatakan nasionalisme akan terjaga jika pemimpin bangsa Indonesia berasal dari bangsa asli Indonesia.

“Apabila bangsa Indonesia asli memimpin Republik Indonesia maka sudah pasti nasionalisme kita terjaga, berbahaya kah kita apabila yang memimpin bukanlah warga negara Indonesia asli saya takut presiden nya orang asing maka asing akan menguasai kita ,”tutupnya.

Pernyataan Laode pun langsung dijawab oelh Hari Pratama ketua Umum DPP KNPI versi kongres Maluku, ia menyatakan tidak memasalahkan terkait pengakuan sebagai ketua umum DPP KNPI namun tidak boleh rasis karena tidak mencerminkan sebagai Komite Nasional Pemuda Indonesia.

“saya Haris Pratama ketua umum DPP KNPI saya tidak masalah banyak pemuda mengaku ketua KNPI, saya ingin mengatakan sebagai ketua umum adalah seseorang yang diakui oleh banyak pemuda indonesia untuk memegang amanah sebagai pemimpin mereka, sebagai ketua umum DPP KNPI tidak boleh bersikap rasis bersifat sara, memberikan statement rasis di publik seperti yang dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai ketua umum mengatakan bahwa sebagai warga negara keturunan tidak boleh menjadi presiden Republik Indonesia, saya tidak membela capres tersebut,”ungkapnya dalam video akun tiktok @DPPKNPI Jumat, (13/5/2023).

Haris mengatakan setelah reformasi banyak perubahan di Indonesia dan tidak sedikit warga keturunan yang mengisi instansi di daerah sampai pusat bahkan ada yang menjabat sebagai pemimpin daerah.

“Saya ingin mengatakan dinegara yang kita cintai pasca reformasi perubahan begitu banyak terjadi, banyak juga warga keturunan yang saat ini menjadi ASN menjadi TNI Polri ada pula yang menjadi Bupati,Walikota bahkan menjadi Gubernur,”katanya.

Sebagai ketua umum ungkap Haris seharusnya bisa mengayomi kebhinekaan yang ada di Republik Indonesia sesuai falsafah negara yaitu Bhineka Tunggal Ika.

Mengenai warga keturunan bagi saya sebagai Ketua Umum DPP KNPI seorang ketua umum tidak hanya menjadi pemimpin tapi harus mengayomi kebhinekaan yang ada di republik indonesia karena falsafah kita Bhineka Tunggal Ika berbeda – beda tapi tetap satu jua.

Haris mengaku warga keturunan juga mengisi ruang – ruang di KNPI dari tingkat kecamatan sampai pusat dan mempunyai hak yang sama.

“KNPI dari mulai tingkat kecamatan, tingkat daerah sampai tingkat pusat disana juga banyak anggota dari warga keturunan dan warga keturunan tersebut saat ini mempunyai hak sama di KNPI bisa menjadi ketua,”tutupnya.