Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Guru SDN Babakan Cikao Sedang mengajar muridnya kitab kuning
Latif Guru SDN Babakan Cikao Sedang mengajar muridnya kitab kuning (Dok.rul/Berita Baru Jabar)

Purwakarta Kenalkan Kitab Kuning Sejak Dini, Guru SD Ini Sebut Siswa Bisa Lebih Berkarakter



Berita Baru, Purwakarta – Para santri sudah tidak asing dengan kitab kuning, yang menemani dalam kehidupan keseharian nya untuk menimba ilmu Agama Islam, dan merupakan buku wajib yang diterapkan di pesantren terutama salafi.

Namun jika di ajarkan di sekolah umum rasanya masih terbilang asing terlebih diajarkan di tingkat Sekolah Dasar (SD), selain identik dengan pesantren kitab kuning juga cukup sulit dalam pembacaanya, karena menggunakan aksara/huruf arab gundul.

Tapi hal tersebut tidak berlaku di Purwakarta sejak tahun 2017, faktanya kitab kuning menjadi rujukan sekolah umum Kabupaten Purwakarta, dari mulai SD sampai SMA.

Guru pengajar kitab kuning di SDN 01 Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta Latif Abdul Azis mengungkapkan pentingnya pengenalan kitab kuning di kalangan sekolah dasar, terlebih di era modern ini banyak pengaruh luar yang bisa mengurus anak – anak untuk mengenal kitab kuning di luar jam sekolah, Selasa (14/2/2023).

“Kalau dulu kan kenal kitab kuning sebelum ke pesantren dikenalkan dulu sama kyai – kyai kampung lewat pengajian habis magrib atau habis subuh, sekarang anak – anak besar sedikit saja sudah jarang yang mau ngaji makanya penting sekali kitab kuning dikenalkan melalui sekolah formal dari tingkat dasar,” ungkap Latif kepada Berita Baru Jabar.

Latif mengatakan, Pengenalan dan pendalaman kitab kuning ini bertujuan agar siswa menjadi pribadi yang lebih religius, berakhlak mulia,berkarakter, serta menumbuhkan rasa toleransi dengan menghormati perbedaan.

“Pengenalan kitab kuning di usia dini tentunya bertujuan agar siswa menjadi pribadi yang religius, berakhlak mulia,berkarakter, serta menumbuhkan rasa toleransi dengan menghormati perbedaan yang berada di lingkungan siswa/i masing – masing,”ucapnya,

Pria yang merupakan Anggota GP Ansor Kecamatan Babakan Cikao tersebut mengungkapkan banyak terimakasih kepada Dedi Mulyadi, karena program tersebut dibentuk ketika ia sedang menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

“Jasa kang Dedi tidak bisa dilupakan yah saya ucapkan terimakasih, adanya pengenalan dan pendalaman Kitab Kuning di Purwakarta juga harus diakui itu karena ide beliau,” tutupnya.

Dedi Mulyadi menerapkan pendamalam dan pengenalan kitab kuning karena terkesima dengan pola pembelajaran yang ada di pesantren dan menerapkan pola tersebut untuk di terapkan di sekolah umum.

Program tersebut diprakarsai kang Dedi Mulyadi sewaktu menjadi pejabat di Purwakarta dan saat ini Pemda Purwakarta melalui dinas pendidikan Purwakarta mengeluarkan kebijakan penguatan pendidikan karakter pada bidang keagamaan yaitu AKPK.

Tidak hanya yang beragama Islam,namun semua agama diberikan hak yang sama pengenalan lebih mendalam terhadap kitab sucinya masing – masing dan dinas pendidikan sudah menyiapkan guru agama sesuai agama yang dianut para siswa – siswi sehingga akan tumbuh toleransi yang tinggi di wilayah Purwakarta.