Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

beritabaru/refleksi diri di bulan suci ramdhan

Meretas Ketinggian Spiritual Dengan Memaknai Bulan Suci Ramadhan dan Redefinisi Manusia Melalui Puasa



Berita Baru, Bogor – Bulan suci Ramadhan merupakan salah satu momen yang paling dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Kehadirannya tidak sekadar menjadi pengingat akan kewajiban berpuasa, tetapi juga sebagai panggilan untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Pada bulan suci tersebut dimanfaatkan oleh Komunitas Kutub Ilmu mengadakan kajian yang bertemakan “Redefinisi Manusia Melalui Puasa” di bulan suci Ramadhan pada Senin, (25/03/2024) disiarkan live pada akun instagram @kutubilmu.

Hadir sebagai Narasumber yang luar biasa, Ardian Fatkhurohman, yang pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Ibn Khaldun Bogor, dipandu dengan cermat oleh Zaki Romdon, pendiri Komunitas Kutub Ilmu, yang memberikan sentuhan moderasi yang memadai.

Dalam diskusi kali ini akan mengeksplorasi makna yang terkandung di dalam bulan suci Ramadhan dan bagaimana hal itu terkait dengan refleksi diri serta redefinisi manusia melalui puasa.

Ardian memaparkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Dalam pandangan umat Islam, bulan ini adalah saat di mana Al-Quran, kitab suci mereka, mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kehadirannya menjadi momen yang amat istimewa karena di dalamnya terdapat peluang besar untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Pada dasarnya, puasa Ramadhan adalah sebuah latihan spiritual yang mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual. Melalui puasa, seseorang belajar menahan diri dari hawa nafsu dan godaan duniawi”, papar Ardian.

Lanjutnya, puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk perilaku negatif seperti berbohong, berbuat jahat, atau menyakiti sesama.

Dalam konteks ini, Ardian memberikan penekanan bahwa puasa adalah bukan hanya sekadar praktik menahan lapar dan haus, tetapi sebuah proses refleksi diri yang mendalam. Dengan mengenali diri sendiri, manusia dapat lebih memahami hakikat Tuhan dan tujuan keberadaannya di dunia ini.

“Puasa Ramadhan juga mengajarkan rasa empati dan belas kasih terhadap sesama. Ketika seseorang merasakan lapar dan haus, mereka menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang lain”, tambahnya.

Inilah mengapa bulan suci Ramadhan sering kali menjadi momen di mana umat Muslim lebih banyak memberikan sedekah dan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan. Ini adalah bagian dari redefinisi manusia melalui puasa, di mana seseorang tidak hanya belajar mengendalikan diri, tetapi juga belajar menjadi lebih baik dalam memperlakukan sesama.

Dalam konteks kaitannya dengan pengenalan diri, kita dapat melihat bahwa bulan Ramadhan memberikan kesempatan yang amat berharga untuk merenungkan dan mengintrospeksi diri. Melalui puasa, seseorang mempertajam kesadarannya akan kelemahan dan kekuatan dirinya sendiri.

Mereka belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan mengarahkannya kepada hal-hal yang lebih baik. Dengan begitu, mereka dapat lebih memahami hakikat Tuhan dan mencapai kebenaran yang lebih tinggi.

Lebih jauh lagi, Zaki Romdon menambahkan bahwa bulan suci Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk menetapkan tujuan spiritual yang lebih tinggi. Ini adalah momen di mana seseorang dapat mengevaluasi diri mereka sendiri dan menetapkan arah yang lebih baik dalam kehidupan mereka.

Dengan merenungkan perjalanan spiritual mereka selama bulan Ramadhan, mereka dapat menemukan kekuatan dan motivasi untuk terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik di mata Tuhan.

“Keutamaan bulan suci Ramadhan juga tidak bisa diabaikan. Malam Lailatul Qadar, di mana doa-doa yang dipanjatkan akan lebih dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, bulan Ramadhan menjadi kesempatan emas bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah, berdoa, bertaubat, dan memperbaiki diri”, ungkap zaki.

Dalam pandangan Islam, bulan Ramadhan juga merupakan waktu untuk mendekatkan diri kepada Al-Quran, kitab suci umat Islam. Selama bulan ini, umat Muslim memperbanyak membaca, memahami, dan merenungkan isi Al-Quran. Ini merupakan bagian dari usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan petunjuk-Nya.

Dengan kedalaman wawasan dari Ardian Fatkhurohman sentuhan moderasi yang terampil dari Zaki Romdon, sesi live Instagram tersebut menjadi wadah yang inspiratif bagi para penonton untuk merenungkan makna sejati dari puasa dan memaknai bulan suci Ramadhan sebagai waktu untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tentu, berikut adalah poin-poin utama yang terdapat dalam diskusi tersebut:

1. Makna Sejati Puasa: Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan sebuah proses refleksi diri yang mendalam.

2. Pengenalan Diri: Dengan mengenali diri sendiri, manusia dapat lebih memahami hakikat Tuhan dan tujuan keberadaannya di dunia ini.

3. Puasa sebagai Latihan Menahan Diri: Selama puasa, seseorang tidak hanya menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk perilaku negatif.

4. Kedekatan dengan Tuhan: Puasa merupakan waktu yang tepat untuk mencari kedekatan dengan Sang Pencipta dan meningkatkan hubungan spiritual.

5. Keutamaan Bulan Suci Ramadhan: Bulan suci Ramadhan dipenuhi dengan berkah dan merupakan kesempatan untuk memperbaiki diri.

6. Redefinisi Manusia: Bulan suci Ramadhan adalah momen yang tepat untuk merenungkan perjalanan spiritual dan menetapkan tujuan untuk menjadi manusia yang lebih baik.