Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Berita Baru Bogor // Komunitas Kutub ilmu dan PMII Rayon FKIP UIKA Bogor Gelar Diskusi.

Mengukir Profesionalisme Karir Jurnalistik”: Meretas Jalan Menuju Kesuksesan



Berita Baru , Bogor – Komunitas Kutub Ilmu dan PMII Rayon FKIP UIKA Bogor menyelenggarakan diskusi ‘Mengukir Jejak Profesionalisme:Karir Jurnalistik’ yang disiarkan langsung pada akun instagramnya pada, Rabu (10/5/2024).

Mengulik terkait membangun karir profesional pada bidang jurnalistik, yang masih awam untuk sebagian orang. Para penonton diajak untuk menyelam lebih dalam tentang Profesionalisme pada Jurnalistik.

Dalam diskusi ini, dihadiri langsung oleh mahasiswa jurusan komunikasi penyiaran islam, Universitas Ibn Khaldun Bogor, Muhamad Rifki Fauzan, dan juga dimoderatori oleh Muhammad Rayhan Prawira Efendi yang menggiring jalannya diskusi.

Sebagai tema utamanya, Muhamad Rifki Fauzan memperkenalkan terlebih dahulu terkait alasan mengapa bisa berkomitmen untuk menyelam didalam dunia jurnalistik. Pada awalnya Rifki Fauzan sedang beraktivitas seperti biasa namun tanpa sengaja Muhamad Rifky Fauzan melihat sebuah lubang di sebuah underpass di Jl. Baru Tanah Sereal, saat itu muncul lah sebuah ide untuk menuliskan keluh kesah masyarakat tersebut kedalam sebuah artikel berita, dan akhirnya setelah artikel tersebut terbit, 2 hari kemudian jalan tersebut langsung di perbaiki. Dari situ lah Muhamad Rifky Fauzan memiliki tekad yang kuat untuk terus melanjutkan hal positif yang sudah dilakukan dan terjun kedalam dunia Jurnalistik.

Selanjutnya, Rayhan bertanya “lebih dalam mengenai seberapa penting profesionalisme di dalam jurnalistik. “sebetulnya profesionalisme dalam jurnalistik sudah tercantum didalam undang – undang mengenai kode etik yaitu pada UU NO 40 Tahun 1999 mengenai 1. Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara. 2. Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran. 3. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.” , ucap Muhamad Rifky Fauzan mengenai jawaban dari pertanyaan yang ditanyakan Rayhan selaku moderator.

Dengan berbagai dasar hukum dan penjelasan yang sudah di paparkan oleh narasumber Muhammad Rifky Fauzan, Rayhan menanyakan mengenai pengalaman pribadi dalan proses membangun identitas dalam karir profesionalisme jurnalistik nya. Narasumber mengatakan “Lika liku yang dihadapi saat membangun identitas karir prosfesionalisme nya dalam bidang jurnalistik karena ia teringat dengan ucapan bahwa senjata yang paling ampuh selain senapan adalag media, karena mampu bedampak besar bagi suatu kelompok. Hal ini menjadi suatu motivasi bahwa peran pers dalam dunia sangat lah penting, karena dengan berita, dunia mengetahui apa yang terjadi disuatu wilayah. Hal tersebut sangat positif apabila kita mampu menggunakannya dengan menyebar luaskan informasi yang baik atau positif. Dalam menyebarkan sebuah informasi pula pentinglah untuk mengetahui mengenai teknik teknik dasar dalam menganalisa seperti 5W+1H. Ini menjadikan sesuatu yang faktual dan tepat akan kebenarannya”.
Dengan metode tersebut lah pers semakin dapar berkembang lebih maju dalam menyebarkan suatu keadaan ataupun berita.

Lalu Moderator menanyakan mengenai hambatan dan tantangan apa saja yang mungkin datang ketika kita memulai untuk membangub profesionalisme dalam jurnalistik, Narasumber memaparkan bahwa “Terkadang dalam proses membangun karir profesionalisme dalam jurnalistik tersebut memiliki beberapa kendala seperti yang terjadi pada narasumber Muhamad Rifky Fauzan, ucapnya “Kendala yang muncul dalam proses membangun profesionalisme itu adalah ketika memulai mempelajari bagaimana cara menghindari intervensi dari pihak pihak tertentu ataupun saat belajar mengenai penulisan berita propaganda. Karena hal tersebut sangatlah membutuhkan mental, keberanian dan ilmu yang cukup agar penulisan tersebut dapat mencapai tujuan yang dituju”.

Dengan segala ilmu yang sudah diberikan oleh narasumber yang kompeten dalam bidangnya yaitu Jurnalistik, Rayhan sebagai moderator bertanya dalam diskusi tersebut mengenai “pesan dan kesan untuk mahasiswa semester awal ataupun penonton yang ingin mulai membangun karirnya dalam dunia profesionalisme jurnalistik” ucap Rayhan. “Membaca dan menulis menjadi hal dasar yang perlu dilakukan untuk membantu kita dalam mengawali karir. Karena kemampuan kita dalam menulis sangat membantu untuk mengembangkan karir jurnalistik”.

Dengan kesempatan diskusi kali ini moderator memberikan kesempatan penonton dari Kutub Ilmu untuk bertanya, dan Moderator yaitu Rayhan mengajukan sebuah pertanyan mengenai “Bagaimana cara kita memulai suatu karir apabila kita terkendala dengan keterbatasan relasi?”. Dengan lugas narasumber yang cukup berpengalaman menjawab pertanyaan tersebut “Relasi bukanlah hambatan, karena dizaman kemajuan teknologi saat ini, hampir setiap orang memiliki sosial media, hak tersebut lah yang seharusnya bisa kita manfaatkan dengan rajin menulis atau memberitakan suatu kejadian dengan faktual”.

Setelah pertanyaan panjang yang disampaikan moderator, sampailah diskusi kali ini dengan tema “Mengukir jejak profesionalisme:Karir Jurnalistik” pada penghujung diskusi.

Setelah diskusi yang dalam, Rayhan merangkum beberapa poin yang patut untuk diingat:
1. Pentingnya Profesionalisme dalam Jurnalisme, yang sudah diatur kode etiknya dalam UU NO. 40 Tahun 1999.
2. Motivasi akan selalu tumbuh dalam setiap individu, hendaklah kita memulai sebuah karir sejak awal, membaca dan menulis adalah modal awal untuk kita membangun sebuah karir Jurnalisme
3. Segala sesuatu harus dilakukan dengan sungguh sungguh, karena segala niatan baik pasti memiliki jalannya, bahkan ketika kita mengalami keterbatasan relasi, media sosial lah yang menjadj solusi untuk kita membangun karir profesionalisme dalam bidang Jurnalisme.